Suaranetizen.id, Bandar Lampung, Minggu, 28 Mei 2023 Goa Maria Padang Bulan Pringsewu seperti biasanya setiap Bulan Mei atau Bulan Maria dipadati ribuan umat Katolik dari berbagai daerah dan paroki, selain berziarah mereka bersiap mengikuti Perayaan Ekaristi Kudus bertepatan dengan Hari Raya Pentakosta dan minggu terakhir Bulan Maria, disertai Gerakan Persembahan Sepuluh Ribu Bunga Mawar untuk Bunda Maria.
Perayaan Ekaristi ini dipimpin oleh RD. Yohanes Baptista Sujanto dengan konselebran Y. Eko Yuniarto. SCJ,
RD. Aloysius Mujiantono, dan RD. L. Totok Subiyanto.
RD. L. Totok Subiyanto dalam homilinya antara lain menyampaikan, Roh Kudus memampukan kita mengenal Yesus adalah Allah, Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Bila Roh Allah ada dalam diri kita, maka kita haruslah rendah hati, tidak sombong. Seharusnya karakter orang beriman Kristiani adalah orang yang rendah hati, orang yang rela berkorban, rela mempersembahkan hidupnya bagi kemuliaan Allah.
Kalau orang- orang beriman yang digerakan oleh Roh Kudus, diubah seperti ini maka mukjizat Pentakosta akan menjadi nyata.
Bunda Maria, manusia pertama yang beriman pada Yesus Kristus sebelum orang mengenal Yesus. Bunda Maria yang pertama mengenal bahwa Allah mencurahkan rahmat-Nya. Bunda Maria yang rendah hati patut kita teladani. Pungkasnya.
Tim koor gabungan dari mahasiswa STIE Gentiaras, anggota koor Gregorius Agung, serta anggota koor paguyuban Gereja Katedral Paroki Kristus Raja Tanjungkarang yang telah berlatih keras bersatu persembahkan suara mereka, meriahkan Perayaan Ekaristi.
Mergilia Merlin Ketua Panitia Penggalang Dana Gerakan Sepuluh Ribu Bunga Mawar, saat ditemui menyampaikan melalui Gerakan Sepuluh Ribu Mawar ini menggiatkan semangat umat selain berdonasi untuk pembangunan renovasi Gereja Katedral diharapkan umat tekun berdevosi kepada Bunda Maria. Semakin militan dalam iman,tulus dalam amal kasih sesuai ARDAS tahun ke VI ” Tahun Devosional” Keuskupan Tanjungkarang, tidak lupa mendoakan pembangunan rumah Tuhan yang sedang dalam renovasi, turut ambil bagian agar semangat Jemaat Perdana yakni semangat sehati dan sejiwa menjadi napas dan hidup, bersemangat bahu membahu mendukung dan mewujudkan renovasi ini. Dalam gerakan penggalangan dana ini melibatkan seluruh umat, kelompok Devosional, mereka yang murah hati diantaranya ibu- ibu Gereja, Wanita Katolik RI dan para donatur serta dermawan. Tandasnya.
Persembahan Bunga mawar kali ini diusahakan dalam bentuk mawar hidup dalam Pot. Mengapa demikian.
Hal ini merupakan satu bentuk pertobatan ekologis sebagai mana seruan Paus Fransiskus dalam Ensiklik Laudato’Si. Bunga potong akan menjadi busuk dan di buang sebagai sampah. Budaya membuang salah satu bentuk cara hidup kita merusak bumi dan ciptaan lain. Merawat kehidupan sesama ciptaan adalah panggilan kita sebagai umat Allah ,ungkapan cara beriman kita, seperti yang selalu di sampaikan Suster Vincentia HK Animator Laudato ‘Si dalam setiap kesempatan pungkasnya lagi.
Usai Perayaan Ekaristi Kudus, Bunga mawar persembahan umat diberkati dan semua kertas ujud doa umat setelah didoakan Pastor dibakar. Diiringi dengan gema nyanyian ” Ave Maria “, dan pelepasan beberapa ekor burung merpati oleh para Pastor sebagai simbol Roh Kudus pembawa perdamaian dan keselamatan di dunia, memperingati Hari Raya Pentakosta.
Yohanes Sepbianto yang biasa disapa dengan Pak Buyung telah sepuluh tahun bertugas mengurus Goa Maria Padang Bulan dalam sambutannya tak lupa menyampaikan terimakasih kepada semua umat yang berkunjung dan semua pihak yang telah turut berdonasi merawat Goa Maria. Ia mengajak umat yang datang berziarah untuk lebih peduli turut merawat tempat ziarah Rohani ini bersama sebagai implementasi iman yang hidup. Melalui Bunda Maria kita sampai pada Yesus. Pesannya.