Suaranetizen.id – Orang bijak mengatakan “jika tulisanmu jelek, carilah orang yang bisa membaca tulisanmu. Bukan orang yang memaksa agar tulisanmu menjadi bagus”.
Carilah orang yang memahami dan bisa menerima kita apa adanya, bukan orang yang menuntut kesempurnaan kita. Kita bukan orang yang sempurna, tapi berjuanglah tuk menjadi sempurna, karena Tuhan yang sempurna akan memampukannya.
Jadilah tulus ikhlas, karena orang ikhlas hidupnya berada di atas. Jadilah orang tulus, karena orang tulus, hidupnya akan selalu lulus, meski nggak juga mulus. Nyatanya orang ikhlas dan tulus sering dimanfaatkan. Mengapa? Karena orang tulus memiliki naluri ingin bermanfaat. Yang satu ingin bermanfaat, sementara yang satu ingin memanfaatkan. Di situlah letak masalahnya.
Apakah orang tulus merugi, karena dimanfaatkan. Kalau hitung-hitungan matematis dia dirugikan, tapi kalau hitung-hitungan hukum alam sebenarnya dia diuntungkan. Yang bermanfaat akan menerima balasan yang menguntungkan dirinya. Sementara yang memanfaatkan akan menerima balasan yang merugikan dirinya. Jangan memanfaatkan orang tulus kalau hidupmu ingin berjalan mulus.
Ingatlah yang membuat kita sakit bukanlah batu besar yang ada di depan mata, melainkan batu kecil yang berada di dalam mata. Yang membuat hidup kita menderita bukanlah faktor di luar diri kita meski ada persoalan besar, melainkan faktor yang berada di dalam diri kita. Yang sering kita anggap kecil, selama kita belum bisa mengeluarkan rasa iri, dengki, dendam, sesal, benci dan perasaan buruk lainnya dari mata hati kita, selama itu juga kita akan menderita.
Buat hidup kita nyaman, tenang, dan damai. Salah satu kuncinya adalah kita harus meminta maaf dan memaafkan orang-orang yang memiliki persoalan dengan kita. Terlebih pada tiga pihak yang harus diutamakan. Pihak pertama adalah keluarga yang terdiri dari orang tua anak dan saudara kandung.
Pihak kedua adalah orang yang pernah atau sedang memiliki ikatan batin dengan kita. Pihak ketiga adalah diri kita sendiri. Pastikan kita tidak memiliki persoalan lagi dengan ketiga pihak itu. Ini bukan soal benar salah ini soal kebahagiaan hidup kita. Deo gratias. Edo/Rio.scj.