Google sedang mengembangkan fitur kecerdasan buatan baru untuk meningkatkan mesin pencari Google. CEO Google Sundar Pichai mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal bahwa kemajuan dalam AI percakapan memiliki potensi besar untuk meningkatkan mesin pencari Google.
Pada bulan lalu, Google mengisyaratkan rencana untuk mengintegrasikan AI ke dalam mesin pencarinya dengan membuka akses ke Bard, chatbot AI miliknya yang mirip dengan ChatGPT OpenAI. Bard saat ini terpisah dari Google Search, dengan situs webnya sendiri dan daftar tunggu untuk mendapatkan akses.
Dengan menghadirkan obrolan AI ke Google Search, teknologi ini dapat diakses oleh lebih banyak orang secara signifikan, membawanya dari ranah proyek eksperimental ke alat sehari-hari yang digunakan untuk menemukan informasi. Google sebagai mesin telusur paling populer di dunia, menyajikan informasi dan tautan sebagai respons terhadap miliaran kueri setiap hari.
Google sedang menguji beberapa produk pencarian baru yang diberdayakan oleh AI, termasuk produk yang memungkinkan orang mengajukan pertanyaan lanjutan untuk permintaan awal mereka. Google juga telah memperkenalkan fitur AI untuk alat Workspace, termasuk Gmail dan Dokumen.
Pichai juga menyebut bahwa Google sedang mengembangkan beberapa produk pencarian baru yang diberdayakan oleh AI. Bing baru dari Microsoft juga merupakan perkembangan besar dengan memasukkan AI yang dapat menawarkan jawaban dan informasi yang lebih kompleks.
Google belum memberikan keterangan tentang kapan fitur AI baru akan tersedia di Search. Meskipun demikian, peluncuran Bard pada bulan Februari merupakan salah satu upaya Google untuk menghadirkan AI ke dalam mesin pencariannya, seiring dengan gelombang alat dan layanan AI generatif baru yang sedang berkembang. ChatGPT, platform web dengan pertumbuhan tercepat yang pernah ada, telah mencapai 100 juta pengguna aktif pada bulan Januari.